
BATU AMPAR – Ada yang menarik di lomba kreasi memasak di Desa Batu Ampar, Kecamatan Merigi yang diselenggarakan pada Minggu (21/07/2019). Sejumlah masakan berbahan rebung (bambu muda) tersaji dengan beragam cita rasa.
Lomba yang digagas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bengkulu kelompok 232 ini diikuti setidak 50 ibu rumah tangga, remaja putri serta perangkat Desa Batu Ampar.
Kepala Desa Batu Ampar, Harwan Iskandar menyebutkan, pada tahun 1991-1997, Desa Batu Ampar pernah menjadi produsen rebung dengan hasil 4 hingga 5 ton rebung per-harinya.
“Dulu kita pernah menjadi produsen rebung terbesar sekitar 1991 sampai 1997 atau sebelum krisis moneter. Bahkan rebung dari Desa Batu Ampar ini diekspor ke Jepang dalam bentuk kornet. jadi, tidak salah kalau potensi ini kita eksplore lagi,” kata Harwan.
Harwan berujar, lomba tersebut memang digagas bersama mahasiswa KKN Unib agar Desa Batu Ampar bisa menunjukkan eksistensinya lagi sebagai produsen rebung terbesar di Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong.

Kades Batu Ampar Harwan Iskandar mencicipi masakan yang dibuat peserta lomba memasak (Foto: Dokumentasi Pemdes Batu Ampar)
“Diskusi kita bersama anak-anak KKN ini akhirnya memutuskan agar lomba yang diselenggarakan lebih bisa menggali potensi desa,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan, setiap peserta lomba wajib mengreasikan rebung menjadi olahan yang memiliki cita rasa unik dan enak untuk disantap.
“Peserta dituntut memasak dengan bahan rebung dengan kreasi masing-masing,” tutur dia.
Sementara itu, mahasiswi KKN Unib Nova Rina Sari menjelaskan, peserta kreasi memasak juga diberi edukasi tentang cara membuat selai kopi, gummy kates dan bolu kopi yang bahan-bahannya sederhana dan mudah didapat di Desa Batu Ampar.
“Hanya memanfaatkan bahan-bahan dasar yang sudah tersedia di desa ini sendiri, serta sangat ekonomis dan mempunyai nilai jual di pasaran,” ujar Nova Rina.
Ia menerangkan, jika dikembangkan lebih jauh, maka olahan itu dapat dioptimalkan sebagai produk usaha rumah tangga.
“kami berharap setelah menghasilkan inovasi produk bolu kopi, gummy kates dan selai kopi, warga bisa memanfaatkannya untuk usaha tambahan. Tentunya ini akan membantu masyarakat desa meningkatkan perekonomian keluarga, baik yang sudah atau yang belum mempunyai usaha,” terangnya.
Nova berujar, sangat senang dapat memasilitasi kegiatan yang bermanfaat dan menambah kreativitas warga di Desa Batu Ampar.
“Kami sebagai mahasiswa KKN di Desa Batu Ampar sangat senang dengan antusiasnya masyarakat, terutama yang sudah berpartisipasi untuk meramaikan acara yang kami buat di sani. Kami dapat melihat kekompakan warga antardusun. Kemudian, acara ini tentunya juga mempererat tali silaturrahmi masyarakat,” ujarnya.
Salah seorang peserta lomba kreasi memasak, mengaku senang dan tidak menyangka bahan-bahan masakan yang memiliki cita rasa unik dan lezat mudah didapat di desanya sendiri.
“Ternyata bahan-bahan dasar yang sudah sejak dahulu ada di Desa Batu Ampar dan sangat sederhana. Dengan sedikit kreasi rupanya dapat dibuat produk luar biasa unik dan mempunyai nilai jual yang tinggi,’’ akunya.(yosi)